Mengenai Saya

Foto saya
Nama lengkap saya Amonius Gari, Berasal dari pulau Simuk, Kegiatas sehari-hari mempromosikan objek wisata melalui media sosial.

SALUT DENGAN PEMERINTAH YANG MENGANGKAT MARTABAT RAKYATNYA


       Kalau kita pakai kaca pembesar mengobservasi sebuah kinerja tentu pandangan kita berbeda-beda. Saya salut dengan pemerintah pemerhati yang mencoba mengangkat martabat rakyatnya di negeri ini. Jelas yang dikatakan Bung Karno sang Proklamator bahwa "Tuhan tidak penah merobah nasib suatu bangsa sebelum bangsa itu merobah nasibnya" Kata Mantan Presiden RI yang pertama ini atau lebih akrab di panggil orator ulung  sungguh mengunggah hati kita akan perubahan baik itu diri sendiri maupun suatu bangsa. Penting sebagai warga negara yang satu bahasa, satu bangsa satu tanah air memiliki kewajiban agar menilai mana yang pro rakyat dan mana yang hanya berpura-pura saja. Tentu kita tidak hanya menonton lalu mendengarkan saja tp kewajiban kita yang utama ikut menilai atau meniru mereka yang sudah membuktikan kinerjannya kepada rakyatnya. Tahun 2015 ini adalah tahun demokrasi dimana akan serentak pemilihan kepala daerah setiap kabupaten/kota. Pengalaman harus menjadi kompas bagi kita untuk memilih pemerintah yang pro-rakyat bukan mereka yang hanya memberi janji manis tp tinggal janji ibarat kulit roti setelah di makan rotinya lalu dibuang kulitnya di tong sampah. Expresi kita sebagai masyarakat/warga negara Indonesia yang beradab pasti sama yaitu menyuarakan kesejahteraan rakyat.

       Mencari pemimpin yang Pro-Rakyat tidak segampang dengan kata-kata saja tapi salah satu cara kita sebagai masyarakat yaitu menilai rekam jejak dengan hati nurani bukan karena isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Tanpa kita sadari mereka sebenarnya pemerintah yang baik itu telah hadir di sekitar kita tp kadang saya dan saudara/i tidak mengakuinya. Faktor ketidaksadaran ini karena mungkin sudah dibuluskan oleh oknum yang haus akan jabatan akhirnya kita menutup hati /mata untuk mereka. Sudah merupakan pembicaraan publik bahwa semboyan agar ada win-win yaitu samamu lima tahun samaku 1 hari, semboyan ini jangan terus menerus mengrogoti kehidupan kita setiap pesta demokrasi atau dengan kata lain berharap penuh dengan semboyan ini. Kita tidak menyalahkan Pemberi atau Penerima akan tetapi dua-duannya orang bodoh. Bodohnya penerima sebesar itukah harga diri? bodohnya pemberi  anda yakin akan menang? sama-sama berharap akhirnya keluar kata2 menyalahkan ketika tidak tercapai yang diharapkan.


Sekali lagi, Saya mengucapkan terimakasih kepada pemerintah yang memiliki intergratas dan benar-benar mengangkat martabat rakyatnya. tidak ada untaian kata yang lebih selain kata lanjutkan semangat juangmu yang murni dan hati nuranimu demi rakyatmu,,

Tuhan pasti selalu bersamamu..